Bagi banyak anak muda, bisa menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) bukan hanya soal gelar atau pekerjaan. Ini tentang cita-cita menjadi bagian dari sistem transportasi Indonesia yang lebih baik, aman, dan modern. STTD, sebagai salah satu sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan, membuka jalan bagi generasi muda yang ingin mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor transportasi. Namun, untuk bisa diterima sebagai taruna di STTD, kamu perlu memahami dan mempersiapkan berbagai syarat dan tahapan seleksi dengan matang.
Masuk STTD bukan perkara mudah. Persaingannya ketat, dan proses seleksinya dirancang untuk menyaring calon-calon terbaik yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga secara mental dan fisik. Tapi jangan khawatir—semua bisa dicapai asal kamu tahu apa saja yang perlu dipersiapkan sejak dini.
Mengenal STTD dan Keunggulannya
STTD adalah sekolah tinggi kedinasan yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan. Lulusan STTD disiapkan untuk menjadi tenaga profesional di bidang transportasi darat, dan sebagian besar akan langsung ditempatkan sebagai ASN di berbagai instansi pemerintah. Ini menjadi daya tarik utama STTD: pendidikan berkualitas dan jaminan penempatan kerja.
Selain fasilitas kampus yang lengkap dan sistem pendidikan yang terstandar nasional, STTD juga menanamkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan jiwa kepemimpinan pada setiap tarunanya. Tak heran jika banyak orang tua dan siswa menjadikan STTD sebagai tujuan utama dalam seleksi sekolah kedinasan.
Syarat Masuk STTD 2025: Apa Saja yang Harus Dipenuhi?
Untuk mendaftar ke STTD, kamu perlu memenuhi persyaratan berikut:
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Usia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun pada saat mendaftar
- Lulusan SMA/SMK/sederajat (jurusan tertentu sesuai formasi)
- Belum menikah dan sanggup tidak menikah selama masa pendidikan
- Tinggi badan minimal 160 cm (pria) dan 155 cm (wanita)
- Tidak buta warna, sehat jasmani dan rohani
- Tidak sedang terikat perjanjian dengan instansi lain
Semua syarat ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon taruna siap menjalani pendidikan kedinasan yang menuntut kedisiplinan dan daya tahan tinggi.
Tahapan Seleksi Masuk STTD
STTD mengikuti sistem seleksi nasional sekolah kedinasan (Dikdin) yang terintegrasi dengan BKN. Berikut tahapan seleksi yang perlu kamu hadapi:
- Seleksi Administrasi – Verifikasi dokumen dan persyaratan.
- Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) – Tes dengan sistem CAT BKN, terdiri dari TKP, TIU, dan TWK.
- Tes Kesehatan dan Kesamaptaan – Mengecek kondisi fisik dan kemampuan jasmani.
- Psikotes dan Wawancara – Menilai kesiapan mental, karakter, dan motivasi.
- Pantukhir (Pantauan Akhir) – Tahapan final untuk menentukan kelayakan akhir calon taruna.
Tips Lolos Seleksi STTD: Persiapan Itu Kunci!
Banyak yang gagal bukan karena tidak pintar, tapi karena kurang persiapan. Berikut beberapa tips agar kamu bisa lebih siap:
- Mulailah belajar materi SKD sejak jauh hari, terutama TIU yang butuh logika dan kecepatan.
- Biasakan latihan fisik seperti lari, push up, dan sit up untuk persiapan tes kesamaptaan.
- Latih mental melalui simulasi wawancara dan psikotes.
- Gabung komunitas atau bimbingan belajar khusus STTD untuk dapat insight dari alumni.
- Buat jadwal belajar dan latihan secara disiplin.
Kisah Alumni: Semua Berawal dari Tekad dan Usaha
Banyak alumni STTD yang kini bekerja di Kementerian Perhubungan, Dishub Provinsi, hingga operator transportasi nasional. Sebagian besar dari mereka berasal dari daerah dan bukan dari latar belakang keluarga PNS. Mereka berhasil bukan karena istimewa, tapi karena punya tekad kuat dan konsisten belajar.
Hal ini membuktikan bahwa siapa pun bisa masuk STTD, selama punya kemauan belajar dan keberanian menghadapi tantangan.
📞 WA : 0852-1555-6668
📸 Instagram : @btw_academy_jaksarta
🎵 TikTok : @btwacademyjakarta
🌐 Website : btwedutech.com btw.skillnation.id
📍 The Wayang Office Plaza Lt.3, Kav. B-C, Jl. Kedondong Raya No.5A, RT.11/RW.9, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220.